Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

formut header

Reportase 48th IHF World Hospital Congress (WHC) 2025 International Hospital Faderation (IHF)

25jan23

Sebagaimana tahun lalu di Brazil, tahun ini WHC-IHF kembali mengusung lima tema utama yang menjadi fokus baik pada sesi pleno, sesi paralel, dan lokakarya, yaitu: (1) Kepemimpinan (Leadership), (2) Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan (Digital Transformation and AI) (3) Keberlanjutan (Sustainability) (4) Model Klinis & Kualitas dan Keselamatan Pasien (Clinical Models and QPS) (5) Pengalaman Berpusat pada Manusia (Human-Centred Experience).

Meski terbagi menjadi 5 tema utama, namun sebenarnya antar tema sangat terkait, tidak terhindarkan bahwa tema yang satu terkait dengan tema yang lain. Mesk penulis selama ini menekuni manajemen mutu, namun pada WHC-IHF kali ini penulis mengambil beberapa tema yang berbeda Leadership dan Clinical Models namun semua terkait dengan mutu pelayanan klinis. Simak reportasenya pada link berikut

Readmore


Ancaman Tersembunyi Tuberkulosis: Kontribusi Bagi Dampak Penularan Global

25jan23

Tuberkulosis (TB) diketahui sering berhubungan dengan gejala batuk, demam, atau penurunan berat badan. Namun, studi Emery et. al (2022) melalui analisis empat survei prevalensi di Asia dan Afrika menemukan bahwa penularan TB justru banyak terjadi pada individu yang tidak menunjukkan gejala apapun. Studi ini menggunakan pendekatan pemodelan berbasis Bayesian yang mengintegrasikan data household contacts, tingkat hasil uji lab smear-positivity, dan estimasi durasi penyakit untuk menghitung kontribusi relatif setiap fase TB terhadap penularan.

Hasilnya ditemukan bahwa durasi TB subklinis cenderung lebih panjang daripada fase klinis sehingga akumulasi penularan tetap lebih besar meskipun infektivitas per hari sedikit lebih rendah.

Readmore


Pentingnya Sistem Respon Darurat untuk Penanganan Krisis Kesehatan

25jan23

Tantangan krisis kesehatan seperti pandemi, bencana alam, hingga serangan biologis yang dihadapi oleh pemerintah, fasilitas kesehatan, dan masyarakat diketahui semakin kompleks. Seiring perkembangan, tantangan krisis kesehatan memerlukan solusi yang efektif, optimal, dan tepat sasaran. Narrative review oleh Ongesa et al. (2025) membahas pentingnya pendekatan project management yang dapat diintegrasikan dengan sistem kesehatan masyarakat untuk mempercepat dan mengoptimalkan respon darurat di wilayah perkotaan. Pendekatan ini menekankan pentingnya perencanaan strategis, kolaborasi lintas sektor, penggunaan teknologi, dan pengambilan keputusan yang didasari dengan etik.

Readmore


Efektivitas Intervensi Preventif dalam Menurunkan Masalah Kesehatan mental pada Anak dan Remaja Berisiko

25jan23

Hari Kesehatan Nasional pada tanggal 6 November 2025 bertema "Generasi Sehat, Masa Depan Hebat" memiliki makna pentingnya menjaga kesehatan dimulai dari individu dimulai dari lingkup yang paling kecil. Dengan menjaga diri, baik secara fisik, mental, maupun sosial, setiap warga negara berkontribusi memperkuat ketahanan dan kemajuan Indonesia, mewujudkan Indonesia Hebat.

Readmore


+ ARTIKEL LAIN

Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkap, sebanyak 6.457 orang terdampak keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) per 30 September 2025. BGN membagi 6.457 korban keracunan MBG itu ke dalam tiga wilayah, yakni Wilayah I yang mencakup Pulau Sumatera, Wilayah II di Pulau Jawa, dan Wilayah III mencakup wilayah Indonesia timur.

The world is smoking less, but the tobacco epidemic is far from over. A new WHO global report shows the number of tobacco users has dropped from 1.38 billion in 2000 to 1.2 billion in 2024. Since 2010, the number of people using tobacco has dropped by 120 million – a 27% drop in relative terms. Yet, tobacco still hooks one in five adults worldwide, fuelling millions of preventable deaths every year.

World leaders have expressed overwhelming support for the text of the first United Nations global political declaration on responding to noncommunicable diseases (NCDs) and mental health in an integrated manner. The declaration, negotiated during a five-month intergovernmental process, will be considered at the 80th session of the General Assembly for final approval in October 2025.