Penilaian dan Manajemen Gizi Pada Orang Lanjut Usia: Manfaat Bagi Kesehatan

Gizi merupakan salah satu elemen penting bagi kesehatan orang lanjut usia. Nafsu makan pada orang lanjut usia sering berkurang, sedangkan energi yang dikeluarkan banyak, selain itu juga diikuti dengan menurunnya fungsi-fungsi biologis dan psikologis. Selain perubahan patologis pada usia lanjut, penyakit kronis, penyakit psikologis, semua berperan dalam terjadinya kekurangan gizi pada orang lanjut usia. Asesmen gizi penting dilakukan untuk mengidentifikasi dan menentukan perawatan bagi pasien berisiko. Pada praktik klinis, salah satu tool yang biasa digunakan adalah Malnutrition Universal Screening. Pendekatan secara menyeluruh diperlukan untuk mencari penyebab yang mendasari terjadinya penyakit kronis, depresi, penentuan pengobatan, dan isolasi sosial. Pasien dengan gangguan fisik atau psikis memerlukan perhatian dan perawatan khusus. Suplemen oral atau enteral feeding harus dipertimbangkan bagi pasien berisiko tinggi atau pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Malnutrisi didefinisikan sebagai suatu keadaan kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan energi, protein, dan nutrisi lainnya yang dapat menyebabkan efek buruk pada bentuk tubuh, fungsi, dan outcome klinis. Gangguan malnutrisi sendiri terkait dengan terjadinya penurunan fungsi, gangguan fungsi otot, penurunan massa tulang, disfungsi sistem imunitas, anemia, berkurangnya fungsi kognitif, proses penyembuhan luka yang memburuk, lambatnya pemulihan paska operasi, tingkat re-admisi di rumah sakit, dan kematian. Sedangkan beberapa cakupan multi faktor yang akan dipaparkan pada artikel ini, meliputi:

  • Perubahan biologis sistem pencernaan pada proses penuaan
    Terdapat keterkaitan antara perubahan seseorang terhadap saluran pencernaan. Sulit untuk tidak mengaitkan faktor usia ini dengan faktor-faktor patologis seperti; diabetes, pankreatitis, penyakit hati, dan tumor ganas, karena faktor-faktor tersebut memiliki dampak buruk pada usus.
  • Perubahan fisiologis sistem pencernaan pada proses penuaan
    • Anorexia of Aging
      Usia seseorang terkait dengan penurunan energi. Pada banyak orang lanjut usia penurunan asupan energi lebih besar dibandingkan dengan penurunan pengeluaran energi sehingga menyebabkan berkurangnya berat badan. Fisiologis pada usia lanjut yang terkait dengan berkurangnya nafsu makan dan asupan energi disebut "anorexia of aging".
    • Perubahan Berat Badan dan Komposisi Tubuh
      Studi cross-sectional menunjukkan bahwa berat badan dan Indeks massa tubuh (BMI) meningkat pada usia kira-kira 50 sampai 60 tahun, setelah itu mengalami penurunan. Selain itu dengan pertambahan usia seseorang, terjadinya kenaikan lemak tubuh dan penurunan massa lemak bebas karena hilangnya otot rangka. Sedangkan penyebab meningkatnya lemak tersebut karena berbagai faktor, seperti; berkurangnya sekresi hormon pertumbuhan, berkurangnya hormon seks, dan penurunan tingkat metabolismspane istirahat.
    • Etiologi Penurunan Berat Badan
      Penurunan berat badan pada orang lanjut usia, dapat diidentifikasi sebagai berikut:
      • Wasting
        Kerugian yang disebabkan karena asupan makanan diet yang buruk yang dapat disebabkan oleh penyakit dan faktor psikologis, yang menyebabkan keseimbangan energi keseluruhan menjadi negatif.
      • Cachexia
        Hilangnya massa lemak bebas (otot, organ, jaringan, kulit, dan tulang) atau sel massa tubuh yang disebabkan oleh katabolisme dan hasil perubahan pada konsumsi tubuh.
      • Sarcopenia
        Penurunan massa otot rangka pada orang lanjut usia.

    • Anoreksi Fisiologis
      Berikut adalah hal-hal yang "diduga" berkontribusi pada anoreksia fisiologis:
      • Peningkatan aktivitas cytokine
      • Pengosongan lambung yang tertunda
      • Perubahan distensi lambung
      • Hormonal
  • Asesmen gizi pada orang lanjut usia
    • Asesmen Diet
      Penghitungan asupan gizi yang baik sebaiknya dilakukan oleh ahli gizi. Berbagai metode yang berbeda dapat dipergunakan. Pasien dapat diwawancarai terkait makanan yang telah dikonsumsi selama 24 jam. Data makanan yang dikonsumsi selama 7 hari juga dapat dipergunakan dan dapat membantu menghilangkan variasi. Penurunan berat badan yang tidak disengaja adalah salah satu prediktor terbaik dari hasil klinis terburuk dan pada orang tua adalah dikaitkan dengan morbiditas dan mortalitas yang signifikan.
    • Asesmen Klinis
      Sejumlah besar tanda-tanda klinis dapat menunjukkan terjadinya kekurangan gizi. Penilaian umum yang yang dapat dilihat, antara lain; fisik individu, kulit yang terlihat kering/ bersisik, penyembuhan luka yang buruk. Berikut adalah identifikasi tanda-tanda klinis dan defisiensi gizi:

        art-20mei1

    • Tool Skrining
      Malnutrisi Universal Screening Tool (MUST) adalah lima langkah tool skrining untuk mengidentifikasi kekurangan gizi atau berisiko kekurangan gizi pada orang dewasa.
    • Asesmen Antropometrik
      Body Mass Index (BMI) dapat dipergunakan untuk memprediksi risiko penyakit pada orang kurus maupun obesitas. Pengukuran BMI pada orang lanjut usia memiliki keterbatasan-keterbatasan, hal ini dapat disebabkan karena perubahan postur tubuh, hilangnya tonus otot. Pada kasus tinggi badan tersebut, data diperoleh dari bagian tubuh lainnya, seperti; kaki, lengan, rentang lengan. Sedangkan penggunaan data antropometrik dimaksudkan untuk mendapatkan referensi nilai berbagai bagian tubuh.
    • Tanda-tanda Biokimia
      Serum albumin merupakan penanda yang biasa dipergunakan karena dapat memprediksikan kematian pada orang lanjut usia. Selain itu juga penilaian vitamin dan telusur elemen juga penting, karena apabila terjadi kekurangan pada hal tersebut, dapat menyebabkan komplikasi medis. Sampai saat ini tidak ada penanda biokimia tunggal malnutrisi sebagai uji skrining. Hal utama dalam penanda biokimia adalah penilaian secara detil dan adanya pemantauan.
  • Patologi dan non-patologi penurunan berat badan pada orang lanjut usia                             Faktor-faktor fisiologis merupakan hal yang umum pada usia lanjut usia dan kebanyakan dapat diobati. Perawatan yang dilakukan dapat berupa perawatan medis, sosial, atau psikologis.
    • Medis, antara lain: penyakit pernafasan, infeksi, disabilitas fisik, penyakit jantung, penyakit syaraf
    • Psikologis, antara lain; dementia, depresi, alkoholik, kebingungan
    • Sosial, antara lain; kemiskinan, terisolasi, ketidakmampuan untuk belanja dan memasak.Berbagai penyakit atau gangguan tersebut diatas terkait dengan terjadinya malnutrisi pada orang lanjut usia, yang salah satunya dapat menyebabkan penurunan berat badan.
  • Gizi
    • Makronutrisi dan mikronutrisi pengaturan asupan nutrisi pada orang lanjut usia penting diperhatikan dan dilakukan sesuai kebutuhan, karena kemampuan penyerapan nutrisi yang berbeda pada usia tersebut.
    • Pengaturan cairan dan elektrolit orang lanjut usia lebih rentan terkait masalah keseimbangan cairan dan elektrolit karena gangguan fisiologis pada ginjal dan perubahan persepsi terhadap rasa haus. Pada suatu studi yang dilakukan, diketahui bahwa terlepas dari kebutuhan fisiologis, orang lanjut usia tidak mengkonsumsi cairan dalam jumlah cukup untuk menjaga konsentrasi elektrolit plasma yang ideal.
    • Terapi nutrisi pada orang lanjut usia berkurangnya asupan nutrisi pada orang lanjut usia, baik karena alasan medis, sosial, fisiologis, haruslah ditangani. Misalnya pasien dengan kesulitan untuk mengunyah, harus mendapatkan perawatan gigi dan mulut serta kemungkinan untuk mendapatkan makanan lembek. Metode pemberian nutrisi juga disesuaikan untuk kondisi masing-masing pasien, seperti penentuan penggunaan oral liquid ataupun enteral feeding untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.
    • Kelebihan nutrisi pada orang lanjut usia Body Mass Index (BMI) yang tinggi pada orang lanjut usia dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti; gejala osteoarthritis, katarak, gangguan sistem urinary dan kandung kemih, gangguan pernafasan. Program penurunan berat badan dapat dilakukan namun dengan pengaturan yang baik dan aman. Program diet penurunan berat badan harus dikombinasikan dengan latihan fisik yang sesuai.
  • Kesimpulan
    Pada orang lanjut usia terjadi peningkatan risiko pada diet yang tidak memadai dan peningkatan terjadi malnutrisi. Diet yang tidak adekuat dan terjadinya malnutrisi terkait dengan menurunnya berbagai fungsi pada tubuh dan peningkatan tingkat re-admisi di rumah sakit serta kematian. Proses penuaan yang terjadi dapat menurunkan fungsi fisiologis seseorang dan dapat berdampak pada status nutrisi. Selain itu penyebab patologis dapat berperan pada tidak adekuatnya nutrisi seseorang.

    Skrining menjadi penting untuk proses identifikasi dan monitoring pasien. Salah satu tool yang telah tervalidasi dan mudah untuk digunakan adalah Malnutrition Universal Screening (MUST). Pengelolaan yang dilakukan meliputi perawatan penyebab patologis dan optimalisasi pengelolaan penyakit kronis. Beberapa pasien dengan gangguan dan kondisi tertentu memerlukan perawatan khusus sesuai kebutuhan agar asupan nutrisi tetap dapat terpenuhi.

Disarikan oleh : Lucia Evi Indriarini

Sumber : Ahmed T., Haboubi N., (2010). Assessment and Management of Nutrition in Older People and Its Importance to Health. Clinical Interventions in Aging. Dove Press Journal.
http://www.dovepress.com/articles.php?article_id=4939