Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

World Stroke Day 2023, Greater Than Stroke, Kenali dan Kendalikan Stroke

Pada Tahun 2023 kali ini Kementerian Kesehatan RI melalui Rumah Sakit Pusat Otak Nasional Prof. Dr. dr Mahar Mardjono Jakarta bekerja sama dengan Indonesian Stroke Society dan Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia kembali menyelenggarakan Peringatan Hari Stroke Sedunia atau World Stroke Day yang setiap tahunnya diperingati pada tanggal 29 Oktober.

Peringatan Hari Stroke Sedunia digelar dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat global tentang penyakit stroke. Peringatan Hari Stroke Sedunia juga bermaksud untuk memperkuat gagasan bahwa penyakit stroke itu dapat dicegah sedini mungkin, yang salah satu carannya adalah dengan menjadi aktif secara fisik. Acara yang diikuti oleh ratusan perserta tersebut dibuka langsung oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Azhar Jaya, SH, SKM, MARS.

Untuk diketahui bersama stroke merupakan penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung. “Di Indonesia, stroke menjadi penyebab kematian utama. Berdasarkan hasil Riskesdas 2018, prevalensi stroke di Indonesia meningkat dari 7 per 1000 penduduk pada tahun 2013, menjadi 10,9 per 1000 penduduk pada tahun 2018. Dari sisi pembiayaan, stroke menjadi salah satu penyakit katastropik dengan pembiayaan terbesar ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, yaitu 3.23 triliun rupiah pada tahun 2022. Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2021 yaitu sebesar 1,91 triliun.” Ungkap Dirjen Yankes dalam sambutan dan arahan acara World Stroke Day 2023.

Namun walaupun Stroke menjadi penyebab disabilitas nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia setelah penyakit jantung, akan tetapi sekitar 90% kasus stroke sebenarnya dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko seperti hipertensi, merokok, diet tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, diabetes, dan fibrilasi atrium. Berdasarkan Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan prevalensi hipertensi sebesar 8,4% (pada penduduk usia ? 18 tahun), prevalensi diabetes sebesar 10,9% (pada penduduk usia ? 15 tahun), dan 95,5% kurang konsumsi buah dan sayur (pada penduduk usia ? 5 tahun). Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian faktor risiko stroke masih menjadi tantangan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stroke di Indonesia.

Kementerian Kesehatan menyambut baik penyelenggaraan kegiatan Peringatan Hari Stroke Sedunia tahun 2023 kali ini. “Momentum ini diharapkan menjadi kesempatan kita untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya stroke, mengenali tanda dan gejala stroke, dan pentingnya untuk melakukan upaya pencegahan dan deteksi dini. Hari ini juga menjadi ajang bagi media untuk menyebarluaskan informasi terkait upaya yang telah kita lakukan bersama dalam penanggulangan stroke. Sudah saatnya kita menyatukan kekuatan untuk bersama-sama Kalahkan Stroke!” ujar dr. Azhar Jaya, SH, SKM, MARS dalam akhir sambutannya.

Peringatan Hari Stroke Sedunia Tahun 2023 kali ini diisi dengan beragam kegiatan menarik, antara lain senam zumba bersama, sepeda santai, dan start run. Kemudian dilanjutkan dengan senam stroke, talkshow bersama RS PON serta penyintas stroke, dan ditutup dengan pemberian doorprize. Dalam acara tersebut tersedia pula sejumlah booth dari sejumlah produk dan layanan kesehatan, seperti pemeriksaan darah untuk cek kolesterol, gula darah, dan asam urat, konsultasi gizi, fisioterapi untuk cek keseimbangan tubuh, hingga penilaian faktor risiko stroke.

sumber: https://yankes.kemkes.go.id/read/1443/world-stroke-day-2023-greater-than-stroke-kenali-dan-kendalikan-stroke