Reportase Hari Pertama, Kongres ISQua di Edinburgh United Kingdom

Oleh : dr. Tjahjono kunjoro, MPH, DrPH.

h1isqua

Kongres dimulai pada pukul 08.45 dengan moderator David Bates (the president elect). Dalam Conference opening and welcome: Tracey Cooper (ISQua President) dan Peter Carter (ISQua CEO), Isu utama yang disampaikan adalah:

  1. Telah disusun standar baru untuk akreditasi lembaga akreditasi
  2. Rencana tiga tahun ke depan untuk konferensi ISQua: tahun 2014 di Rio de Janeiro, Brasil, tahun 2015 di Doha, Qatar, dan tahun 2016 di Tokyo, Jepang.
  3. Board election
  4. Penjelasan program konferensi di Edinburgh (Peter Carter)

Saat plenary session 1 (Atul Gawande), dua permasalahan utama dalam pelayanan klinis: problem dengan praktisi klinis yang terkait dengan uang dan regulasi, dan problem kompleksitas pelayanan klinis. Hal ini di ilustrasikan dengan jatuhnya pesawat Boeing model 299 pada oktober 1985 karena pilot lupa mengaktifkan tombol pengendali elevator. Atul menjelaskan tahapan perbaikan kinerja:

  1. Primitive: you should do X
  2. Miedival: you must do X: guideline, standard, regulation, incentives
  3. Modern: X is the norm (check list, defaults, feed back loop)
  4. Future: X is done (automation)

h1isqua-2Atul Gawande yang menyusun dan mengenalkan safe surgical check list menjelaskan pentingnya check list untuk mengatasi permasalahan keselamatan pasien. Dari penelitian yang dilakukan diberbagai Negara ternyata penerapan safe surgical check list menurunkan kematian (surgical death) sebesar 47 %. Juga dijelaskan tentang beberapa check list yang dikembangkan antara lain adalah operating room crisis check list.

Plenary session 1 dilanjutkan dengan pembicara dari Scotland: Alex Neil MSP, Cabinet Secretary for Health and Wellbeing, Scotland yang menyampaikan prinsip dan strategi pelayanan kesehatan di Scotland. Tiga prinsip utama adalah: Safe care, Patient Centered Care, dan Effective Care, dalam perumusan strategi ditetapkan tujuan yang jelas (aims), pendorong primer (primary drivers) dan pendorong sekunder (secondary drivers), dan penerapan 7 day service and 24 hour service di Scotland.
Kegiatan kongres dilanjutkan dengan morning concurrent sessions. Morning session yang kami ikuti :

  1. Improving health care together: Engaging Clinicians in national Quality Improvement Initiatives. (Brian Robson, Kevin Rooney, Jennifer Graham):
  2. Isu utama yang diangkat dalam session ini adalah clinicians engagement dalam peningkatan mutu pelayanan klinis dengan tiga tahapan: improvement, scrutiny, dan evidence actions.
  3. Clinicians engagement diartikan: memastikan praktisi klinis untuk berpartisipasi aktif mulai dari perencanaan , pengembangan, dan penerapan upaya-upaya peningkatan pelayanan yang merupakan kegiatan yang progresif dan sustainable
  4. Dalam implementasi di Scotland, mengikuti model 90 day R&D process: 30 hari scan, 30 hari focus, dan 30 hari test/summarize.
  5. Dua tugas utama praktisi klinis adalah: to do the work and to improve it
  6. Tahapan yang dilakukan: 1). Discover purpose, 2). Reframe value and belief, 3). Segment the engagement plan, 4). Use engagement improment methods, 5). Show courage, dan 6). Adopt an engagement style
  7. Contoh implementasi di rumah sakit adalah clinical engagement dalam meminimalkan sepsis pasca operasi.

Afternoon session yang kami ikuti adalah Hospital as highly reliable organizations: examples from intensive care settings (Daniel L Cohen, Malcom Daniels). Rumah sakit dengan berbagai permasalahan yang kompleks perlu dipandang sebagai sistem yang highly reliable: operate in complex environment, incorporate/inculcate improvement data and methods, increment culture, involve patient and is more complex than any other high reliable organizations. Karakteristik dari highly reliable organization: sensitivity to operasions 9awareness of risk and prevention), reluctance to simplicity, preoccupied with failure. Ada perbedaan antara rumah sakit dengan high reliable organization yang lain (misalnya pilot yang menjalanan airplane): rumah sakit lebih kompleks, profesi kesehatan tidak sama dengan pilot (communication, challenge, abound), pasien bukan pesawat terbang, dan pasien berpartisipasi aktif. High reliable organization harus dapat mengantisipasi gaps dalam pelayanan, seperti: protocol yang tidak evidence based, error dalam pelayanan farmasi, dsb, melalui: standardisasi, checklist (summarize and simplify), dan segmentasi yang akan mengarah pada disain yang lebih sempurna. Contoh pelaksanaan di ICU: buntuk mengendalikan infeksi central line iv blood infection, dengan tahapan: 1). Set aim, 2). Clear specification process, 3). Monthly data, 4). A nurse standardize central line trolley contents, development of check list, assumed if check list not completed-it was not done, attached checklist to central line package.

How to secure better outcomes from person centered care (Adrian Sieff, Ewan King, David tomson):

  1. Better outcomes from patient centered care
  2. Dua isu utama yang disampaikan adalah people make informed decision, dan shared decision making as example and exemplar
  3. Dijelaskan pengalaman penerapan Program di Scotland: Making Good Decision in Collaboration (MAGIC) dan keberhasilan dalam menerapkan shared decision making
  4. Dalam melibatkan pasien dalam pengobatan 3 pertanyaan diajukan:
    • What are my options
    • What are the possible benefits and risks
    • How can we make a decision that will be right for me

Plenary session sebagai penutup hari pertama:

  1. Pemberian award kepada Professor Nick
  2. Scotland's Quality Journey:
    1. Problem dalam pelayanan: patient safety problem, staff can not be blamed, incorrect priorities, with too many in charge, actually no one is, fear is tocis to both safety and quality
    2. Solution improving the safety of patients: quality and safety is number one, engage and empower patient and carer, staff development, embrace transparency unequivocally
    3. 2020 vision: safe, effective, and person centered care
    4. Silver bullets for strategy:
      • Human factor and reliability
      • Spread and sustainability
      • Person centered care: patient and family experience, coproduction, staff experience
      • The methods of improvement: design, test and modify, test and modify, test and modify, approve if necessary, and start to implement

Kesimpulan untuk hari pertama adalah Isu utama yang diangkat meliputi

  1. Engagement dari praktisi klinis dalam upaya-upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
  2. Shared decision making: keterlibatan pasien secara aktif dalam pengambilan keputusan klinis
  3. Rumah sakit sebagi Highly Reliable organization