Hari Disabilitas Internasional: Tantangan Mendorong Kesetaraan Layanan Kesehatan Disabilitas
Hari disabilitas internasional merupakan momentum yang diperingati setiap 3 Desember untuk menegaskan pentingnya hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas. Hak dan kesejahteraan penyandang disabilitas harus diterapkan secara menyeluruh dalam setiap aspek kehidupan seperti politik, sosial, ekonomi, dan budaya.
Peringatan ini juga menjadi pengingat bahwa partisipasi kesetaraan dapat tercapai jika hambatan fisik, struktural, dan sosial dihilangkan. WHO secara konsisten telah mendukung agenda ini setiap tahun. Salah satu dukungan WHO diberikan melalui peluncuran Global Report on Health Equity for Persons with Disabilities pada 2022 yang memberikan arah kebijakan bagi setiap negara untuk mengatasi ketidakadilan kesehatan penyandang disabilitas. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi dasar bagi pembuat kebijakan untuk memahami bahwa hambatan akses kesehatan yang layak tidak hanya berasal dari kondisi fisik tetapi juga dari halangan struktur sosial.
Penelitian terbaru oleh Holliman et al. (2023) mengungkapkan bahwa keterlambatan dan pengabaian layanan kesehatan merupakan tantangan yang signifikan bagi penyandang disabilitas terutama ketika dikaitkan dengan faktor ras atau etnis minoritas. Studi yang menggunakan data National Health Interview Survey 2018 menunjukkan bahwa individu Black dan Hispanic dengan disabilitas lebih sering menunda atau melewatkan layanan kesehatan dibandingkan kelompok tanpa disabilitas dalam etnis yang sama. Hampir 30% responden dengan disabilitas dari kedua kelompok etnis tersebut mengaku tidak dapat menerima layanan medis karena biaya yang tidak terjangkau. Selain masalah finansial, responden disabilitas juga menghadapi situasi lainnya seperti kesulitan mendapatkan jadwal, hambatan komunikasi dengan tenaga kesehatan, serta layanan yang tidak sensitif terhadap kebutuhan disabilitas. Hambatan-hambatan ini memperpanjang waktu untuk mendapatkan perawatan sehingga memperburuk kondisi kesehatan yang seharusnya dapat ditangani secara dini.
Temuan Holliman et al. (2023) menunjukkan bahwa keterlambatan dan pengabaian layanan kesehatan tidak hanya berasal dari kendala individu disabilitas tetapi juga cerminan dari struktur sistem kesehatan yang tidak inklusif. Kelompok disabilitas menghadapi hambatan berlapis yang menghalangi akses layanan yang aman, terjangkau, dan berkualitas. Peringatan Hari Disabilitas Internasional tentunya menjadi momentum penting untuk mendorong langkah perubahan kebijakan dalam memperbaiki layanan kesehatan untuk penyandang disabilitas. Langkah tersebut diperlukan agar setiap penyandang disabilitas dapat memperoleh kepastian layanan kesehatan secara tepat waktu dan tidak menghadapi risiko pengabaian yang merugikan kesehatan mereka.
Disarikan oleh:
Nikita Widya Permata Sari, S. Gz., MPH
(Peneliti Divisi Mutu PKMK FK-KMK UGM)
Selengkapnya:
https://www.who.int/campaigns/international-day-of-persons-with-disabilities
https://www.un.org/en/observances/day-of-persons-with-disabilities
https://www.frontiersin.org/journals/rehabilitation-sciences/articles/10.3389/fresc.2023.1075775/full









