Seri Webinar: Pemanfaatan Aplikasi Alat Bantu Pengambilan Keputusan Klinis
Webinar I: Penggunaan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Klinis oleh Dokter dengan Bantuan Aplikasi
Latar Belakang
Dalam era digitalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, dunia kesehatanmengalami transformasi signifikan. Salah satu inovasi yang semakin populer adalah penggunaan alat bantu pengambilan keputusan klinis yang didukung oleh aplikasi berbasis teknologi. Aplikasi tersebut dirancang untuk membantu tenaga medis, khususnya dokter, dalam mengambil keputusan medis yang lebih akurat, cepat, dan berbasis bukti. Pemeriksaan, diagnosis, serta tata laksana yang berbasis bukti juga dapat mengoptimalkan biaya perawatan pasien dan mencegah dispute klaim asuransi. UpToDate merupakan aplikasi untuk membantu dokter dan klinisi kesehatan dalam pengambilan keputusan medis berbasis bukti, yang dapat menjadi solusi dalam menjawab tantangan global. Semakin kompleksnya pengobatan dan perubahan bukti yang cepat, adalah sesuatu yang urgent untuk dokter memiliki sumber daya yang dapat mendukung keputusan klinis yang dapat dipercaya dan terbukti meningkatkan hasil jangka panjang dari pasien. UpToDate memungkinkan dokter untuk mengakses pengalaman dari para dokter terkemuka dunia, dan tidak hanya tersedia kasus yang rutin, pun untuk kasus yang kompleks dan tidak jelas. Disusun oleh kolaborasi para expertise dengan topik keahlian yang mendalam, UpToDate menjadi aplikasi yang potensial bagi para klinisi.
Namun, meskipun potensinya besar, penerapan alat bantu ini di lapangan masih menghadapi berbagai tantangan. Beberapa dokter mungkin belum terbiasa menggunakan teknologi ini, khawatir akan kehilangan otonomi profesional, atau merasa bahwa alat bantu tersebut kurang relevan dengan kondisi pasien tertentu. Selain itu, integrasi aplikasi alat bantu pengambilan keputusan klinis dengan sistem kesehatan yang sudah ada seringkali memerlukan investasi waktu, biaya, dan pelatihan yang tidak sedikit.
Di sisi lain, studi menunjukkan bahwa penggunaan alat bantu pengambilan keputusan klinis dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara signifikan. Misalnya, aplikasi alat bantu pengambilan keputusan klinis dapat membantu dokter dalam diagnosis awal penyakit kompleks, memberikan rekomendasi terapi berdasarkan pedoman medis terbaru, serta mengurangi risiko kesalahan medis (medical errors). Dengan dukungan aplikasi yang ramah pengguna, dokter dapat lebih mudah mengakses informasi penting tanpa harus bergantung sepenuhnya pada ingatan atau referensi manual. Dalam konteks Askes Sosial (BPJS) dan Askes Swasta, teknologi ini mampu untuk mengurangi risiko fraud.
Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dokter dalam memanfaatkan alat bantu pengambilan keputusan klinis melalui aplikasi. Webinar ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang manfaat, tantangan, dan strategi implementasi aplikasi alat bantu pengambilan keputusan klinis di lingkungan praktik medis. Dengan demikian, diharapkan para dokter dapat lebih percaya diri dan kompeten dalam menggunakan teknologi ini untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien.
Tujuan
- Meningkatkan pemahaman peserta tentang manfaat penggunaan alat bantu pengambilan keputusan klinis berbasis aplikasi. Kasus yang dibahas adalah UpDate.
- Memberikan contoh aplikasi yang relevan dan praktis untuk digunakan dalam praktik klinis sehari-hari. Kasus UpDate
- Mendiskusikan tantangan dan peluang penggunaan alat bantu pengambilan keputusan klinis berbasis aplikasi di Indonesia. Fokus pembahas pada Pencegahan
Fraud dan in-efisiensi (misalnya). - Mendorong diskusi dan pertukaran pengalaman antara dokter dan ahli teknologi kesehatan.
Sasaran Peserta
- Dokter umum dan spesialis
- Mahasiswa kedokteran
- Praktisi kesehatan lainnya
- Manajemen rumah sakit
- Pengembang aplikasi kesehatan
- Pihak yang tertarik dengan teknologi kesehatan
Narasumber
- dr. Lutfan Lazuardi, MKes., Ph.D - Ahli teknologi kesehatan
- dr. Victor Tan - BIMC Hospital Kuta Bali, Dokter dengan pengalaman dalam penggunaan aplikasi klinis
- Dr. Keefe Halim, MPH - Wolters Kluwer, Pengembang aplikasi kesehatan
Agenda
Hari, tanggal : Kamis, 17 April 2025
Pukul : 09.00 - 11.00 WIB
Waktu (WIB) | Topik | PIC/Narasumber |
09.00 - 09.05 | Pembukaan |
MC/Moderator: dr. Novika Handayani - Peneliti Divisi Manajemen Mutu PKMK FKKMK UGM |
09.05 - 09.10 | Sambutan dan kata pengantar |
Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD - Guru Besar Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK KMK UGM |
09.10 - 09.40 | Materi 1: Alat bantu pengambilan keputusan klinis berbasis aplikasi |
dr. Lutfan Lazuardi, MKes., Ph.D - Ahli Teknologi Kesehatan dan Ketua Departemen dan Ketua Program Studi Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM |
09.40 - 10.10 | Materi 2: Penggunaan alat bantu pengambilan keputusan klinis berbasis aplikasi |
dr. Victor Tan - Kepala Departemen Rawat Inap, BIMC Hospital Kuta Bali |
10.10 - 10.40 |
Materi 3: Contoh aplikasi alat bantu pengambilan keputusan klinis yang relevan dan praktis untuk dokter |
Dr. Keefe Halim, MPH - Wolters Kluwer Indonesia |
10.40 - 10.55 | Diskusi interaktif | Panelis narasumber |
10.55 - 11.00 | Penutup | MC |
Reportase
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM menyelenggarakan webinar Penggunaan Alat Bantu Pengambilan Keputusan Klinis oleh Dokter dengan Bantuan Aplikasi pada hari Kamis (17/4/2025). Webinar ini bertujuan meningkatkan awareness dan pemahaman terhadap peluang dan manfaat penggunaan clinical decision support system (CDSS) dalam praktik klinis. Kegiatan ini merupakan webinar pertama dari Seri Webinar: Pemanfaatan Aplikasi Alat Bantu Pengambilan Keputusan Klinis yang berkolaborasi dengan Wolters Kluwer.
Webinar dipandu moderator yaitu dr. Novika Handayani, peneliti Divisi Manajemen Mutu PKMK FK-KMK UGM dan dibuka dengan pengantar dari Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D, Guru Besar Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK-KMK UGM. Pada pengantarnya, Laksono menyoroti pentingnya evidence-based medicine (EBM) terkini dalam setiap pengambilan keputusan klinis demi menjamin pelayanan kesehatan yang aman, efektif, dan berpusat pada pasien. Bagaimana peran, manfaat, dan konteks implementasi aplikasi CDSS dalam proses pelayanan menjadi isu utama pembahasan pada seri webinar ini.
Narasumber pertama dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes, Ph.D, ahli bidang teknologi kesehatan dan juga Ketua Departemen serta Ketua Program Studi Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FKKMK UGM, dalam materinya menjelaskan adanya perubahan paradigma partisipasi pasien dalam interaksi dokter-pasien dari pasif menjadi aktif. Begitu pula teknologi informasi kesehatan yang terus berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan teknologi informasi kesehatan yang lalu berfokus pada sisi manajemen dan tenaga kesehatan.
Saat ini, perkembangan yang ada berfokus pada pasien untuk meningkatkan keselamatan dan partisipasi pasien), termasuk CDSS. CDSS adalah alat bantu yang memberikan dukungan pengambilan keputusan klinis kepada dokter, perawat, serta tenaga kesehatan lain secara real-time. Selain memberikan keuntungan dalam hal mutu layanan dan keselamatan pasien, CDSS juga berdampak positif pada cost efficiency. Meski memiliki banyak dampak positif, implementasi CDSS menghadapi tantangan dari sisi sumber daya, teknis, kultur, hingga legal.
dr. Victor Tan, klinisi dari BIMC Hospital Kuta - Bali, memaparkan pengalaman penggunaan UpToDate dan UpToDate Lexidrug yang merupakan contoh CDSS, dalam mendukung pelayanan pasien di Siloam Group Bali. UpToDate telah mendukung klinisi dalam menentukan diagnosis dan tatalaksana yang berbasis bukti secara efisien dan akurat sehingga meningkatkan luaran klinis pasien (clinical outcome).
Tidak hanya itu, UpToDate juga dilengkapi alur tatalaksana, kompatibilitas obat, hingga rekomendasi edukasi kepada pasien. Penggunaan CDSS dalam lingkungan rumah sakit juga meningkatkan budaya evidence-based dan mendukung perkembangan profesional dari tenaga kesehatan di dalamnya.
Paparan ketiga disampaikan oleh dr. Keefe Halim, MPH, selaku Country Manager Wolters Kluwer Clinical Effectiveness for Indonesia. Keefe menyoroti maraknya isu antara rumah sakit dengan asuransi kesehatan terkait dispute klaim, fraud, hingga putus kerja sama. Penggunaan CDSS yang mendukung pengambilan keputusan klinis berbasis bukti, akurat, dan efisien diharapkan mampu mengatasi isu-isu tersebut.
Selanjutnya, dr. Keefe memberikan demo penggunaan UpToDate dalam mencari informasi untuk mendukung pengambilan keputusan klinis. Penggunaan CDSS yang seragam dalam lingkungan fasilitas kesehatan dapat mengurangi adanya variabilitas keputusan klinis tanpa mengabaikan praktik berbasis bukti dan keselamatan pasien. Keefe juga memperlihatkan bahwa UpToDate disusun oleh tim ahli sesuai spesialisasinya dan telah melalui tahap peer-review oleh reviewer lintas negara.
Reporter: Firda Alya dan dr. Aulia Shafira