Kerjasama antara:
Indonesia Health Care Quality Network (IHQN),
Prodi Manajemen Rumah Sakit (MMR) FK-KMK UGM dan
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM

  Pengantar

Mutu Pelayanan kesehatan merupakan hak dari setiap warga masyarakat. Meski saat ini masyarakat di Indonesia secara umum kini lebih sehat dan hidup lebih lama dibandingkan sebelumnya, namun pelayanan berkualitas rendah masih menyebabkan kematian yang dapat dicegah dan kesenjangan yang tidak dapat diterima. Upaya memastikan dan meningkatkan mutu mengadapi tantangan dalam hal pembiayaan, tenaga kerja, dan infrastruktur layanan kesehatan, serta tantangan global yang saling tumpang tindih seperti pandemi dan perubahan iklim. Tantangan tersebut membutuhkan dukungan kepemimpinan yang konsisten dan lingkungan yang mendorong keterlibatan semua aktor dalam perbaikan berkelanjutan dan menstimulasi budaya inovasi.

Kepemimpinan mempunyai peran penting dalam menetapkan visi, nilai-nilai, dan prioritas yang mendorong upaya untuk meningkatkan mutu layanan. Kepemimpinan harus konsisten dan melampaui berbagai pernyataan politik, perlu menetapkan kebijakan dan strategi manajemen mutu nasional yang jelas dan kuat dan dapat mendorong berbagai program kesehatan dan pemangku kepentingan berpartisipasi untuk bersama-sama menciptakan dan menerapkan solusi berbasis kualitas, menunjukkan akuntabilitas atas hasil, dan meningkatkan praktik terbaik dan inovasi.

Lingkungan yang mendukung mutu dapat mendorong dan memperkuat kapasitas tenaga kesehatan untuk memberikan layanan berkualitas. Pelatihan dan pengembangan profesional berkelanjutan, kerja tim, dan budaya pembelajaran, serta akuntabilitas memungkinkan penyedia layanan kesehatan menerima perubahan demi mutu. Lingkungan yang mendukung mutu juga menciptakan ruang untuk melibatkan dan memaksimalkan kontribusi pemangku kepentingan termasuk keterlibatan masyarakat.

Namun, perubahan cepat dalam komunikasi dan berbagi informasi yang disebabkan oleh teknologi dan media sosial sangat mengubah ekspektasi pengguna terhadap mutu dan penggunaan layanan. Masa depan kualitas akan ditentukan oleh suara masyarakat yang disampaikan melalui platform yang tidak dipimpin atau dikelola oleh penyedia layanan kesehatan, sehingga kemampuan sistem dan penyedia layanan kesehatan untuk memberikan layanan berkualitas akan ditentukan oleh kemampuan mereka untuk mendengarkan harapan dan kebutuhan masyarakat, serta kemampuan untuk menunjukkan akuntabilitas, berbagi informasi yang benar, dan memperbaiki kesalahpahaman yang melemahkan kepercayaan publik.

Pembelajaran dan inovasi yang disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks di tingkat nasional akan merangsang dan mendukung perbaikan berkelanjutan di seluruh sistem layanan kesehatan. Untuk itu diperlukan penelitian dan pengembangan yang proaktif dalam mengidentifikasi inovasi paling efektif untuk memberikan layanan bermutu di Indonesia.

Forum Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan tahun 2024 ini akan membahas berbagai hal tersebut: Kepemimpinan; Lingkungan yang Mendukung; Pengelolaan Teknologi Komunikasi dan Media Sosial; Pembelajaran dan Inovasi Nasional untuk Mutu Pelayanan Kesehatan

 Kompetensi

Setelah mengikuti seminar nasional “Forum Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan ke-20”, peserta mempunyai pengetahuan tentang:

  1. Analisa Kepemimpinan Nasional dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan: Studi Kasus Transformasi Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI
  2. Terobosan Pimpinan RS dalam Perencanaan Mutu Pelayanan Kesehatan: Pengalaman Bali International Hospital
  3. Membangun Peran Serta Stakeholders dalam Peningkatan Mutu: Penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) dan Penguatan Layanan Kesehatan Rujukan Menuju Indonesia Maju di Provinsi Bali
  4. Pelatihan dan Pengembangan Profesional Berkelanjutan dalam Bidang Mutu Pelayanan Kesehatan: Dukungan Plataran Sehat, Platform Pembelajaran Digital
  5. Trik Jitu Menghadapi Pemberitaan di Media Sosial tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di RS, Puskesmas, atau Klinik: Berbagai contoh Berita Viral dan Cara Mengatasinya
  6. Pembelajaran dan Inovasi Mutu Pelayanan Kesehatan: Penerapan Digitalisasi Manajemen Risiko di RSUP Prof. Ngoerah

  Sasaran Peserta

  1. Regulator Pelayanan Kesehatan: Pimpinan dan Staf Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota, BPJS Kesahatan,
  2. Manajerial/Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan: Direktur RS, Kepala Bidang/Bagian/Komite/Unit/Instalasi di RS, Kepala Puskesmas, Kepala Klinik, dan pimpinan serta staf lainnya
  3. Tenaga Kesehatan: tenaga Dokter, Dokter Gigi, Tenaga Kefarmasian, Perawat, Bidan, Nutrisionis, Sanitasian, Promosi Kesehatan, dan Ahli Teknik Laboratorium Medis (ATLM).
  4. Organisasi Profesi: Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Ikatan Ahli Kesehatan Masyarkat Indonesia (IAKMI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Perhimpunan Radiografer Indonesia (PARI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Perhimpunan Profesi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia (PORMIKI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI).
  5. Asosiasi Kesehatan: PERSI, ARSADA, ADINKES, dan lainnya.
  6. Lembaga Akreditasi: LAPRIDA, ASKIN, LAPKLIN, KMKP, LMN, LPAPKP, LAFI, LAFKI, LAMFI, LAI SBN, LAFKESPRI, LASKESI, KAKP, KARS, LAM-KPRS, LAFKI, Lembaga Akreditasi Rumah Sakit Damar Husada Paripurna, LARS, LARSI.
  7. Dosen dan peneliti.

 Manfaat

Forum Mutu Nasional menyediakan platform bagi rekan-rekan yang berpikiran sama untuk berjejaring, berbagi ide dan mendorong inovasi untuk meningkatkan dan mendukung layanan kesehatan yang bermutu di Indonesia.

  1. Membangun jejaring
  2. Meningkatkan pengetahuan dan inovasi tentang mutu pelayanan kesehatan

  Mendapat sertifikat terakreditasi Kementerian Kesehatan

 

 Agenda

Waktu Materi Narasumber/Moderator
08.00-09.00 Registrasi Peserta
09.00-09.15

Pembukaan
Lagu Indonesia Raya
Tarian Penyambut

Master of Ceremony
09.15-09.30 Sambutan Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua
(Ketua IHQN)
09:30-10:10

Analisa Kepemimpinan Nasional dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan: Studi Kasus Transformasi Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI

Prof. dr. Adi Utarini MSc, PhD
(Guru Besar FKKMK UGM)
10:10-10:50

Terobosan Pimpinan RS dalam Perencanaan Mutu Pelayanan Kesehatan: Pengalaman Bali International Hospital

drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS
(Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC)
10:50-11:30

Membangun Peran Serta Stakeholders dalam Peningkatan Mutu: Penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP) dan Penguatan Layanan Kesehatan Rujukan Menuju Indonesia Maju di Provinsi Bali

Dr. dr. I Nyoman Gede Anom, M.Kes
(Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali)
11:30-12:00 Diskusi dan tanya jawab Moderator: dr. Novika Handayani
12:00-13:00 Istirahat Siang  
13:00-13:40

Pelatihan dan Pengembangan Profesional Berkelanjutan dalam Bidang Mutu Pelayanan Kesehatan: Dukungan Plataran Sehat, Platform Pembelajaran Digital

Lupi Trilaksono, SF, MM, Apt
(Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI)
13:40-14:20

Trik Jitu Menghadapi Pemberitaan di Media Sosial tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di RS, Puskesmas, atau Klinik: Berbagai contoh Berita Viral dan Cara Mengatasinya

Anjari Umarjianto, S.Kom, SH, MARS
(Ketua Umum Perhimpunan Humas Rumah Sakit Indonesia)
14:20-15:00

Pembelajaran dan Inovasi Mutu Pelayanan Kesehatan: Penerapan Digitalisasi Manajemen Risiko di RSUP Prof. Ngoerah

dr. I Wayan Sudana, M.Kes
(Direktur Utama RSUP Prof. Ngoerah)
15:00-15:30 Diskusi dan tanya jawab Moderator: Eva Tirtabayu Hasri, S.Kep, MPH
15.30-16.00 Penutup Dr. dr. Hanevi Djasri MARS, FISQua
(Ketua IHQN)

 

Biaya

Kategori Biaya
Mahasiswa (S1-S2) Rp. 600.000,-
Alumni Rp. 600.000,-
Umum Rp. 750.000,-
Online Rp. 300.000,-

Pembayaran peserta dapat dilakukan melalui transfer ke rekening panitia dengan Kode Unik 02, contoh Rp. 1.000.002,-
No Rekening (BSI): 2802202809
Atas nama Ika MMR UGM

   Kontak Person

Rizky Adinda (+62 858-7888-0380)