Tuberculosis (TB) is once again the world’s most deadly infectious disease, silently retaking the top spot from COVID-19 sometime in mid-2022. TB sickens more than 10 million people each year and kills about 1.6 million, according to the World Health Organization (WHO).
Maternal and neonatal mortality remains a significant and persistent public health challenge with wide disparity between regions and countries. Sub-Saharan Africa accounts for 62 per cent of global maternal deaths, which are preventable and mostly occur during labour and childbirth, and in the first week after birth.
Labuan Bajo (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) memperkuat upaya penemuan kasus tuberkulosis (TB) lewat penjaringan dari rumah ke rumah atau dikenal dengan istilah ketuk pintu.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Mary Liziawati sebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk mencegah angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Ada empat "Terlalu" dan tiga "Terlambat" yang membuat masih adanya kasus kematian ibu dan bayi di Indonesia khususnya di Kota Depok. “Empat 'Terlalu' itu adalah terlalu muda saat melahirkan, terlalu tua melahirkan, terlalu banyak anak dan terlalu dekat jarak melahirkan,” ucap Mary, Senin (13/3).