Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

Full pages

collabDalam rangka mendorong kolaborasi dan pengembangan ilmu dibidang surveilans kesehatan, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) UGM mengajak rekan-rekan untuk berpartisipasi dalam proposal riset atau kegiatan kolaborasi dengan anggaran kegiatan maksimal sebesar Rp. 400.000.000,- (empat ratus juta rupiah) dan periode kegiatan selama maksimal 6 bulan.

Pengumpulan proposal dibuka mulai tanggal 3 hingga 23 April 2023.
Proposal dapat dikirimkan kepada Saudari Rizky melalui alamat email This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..

Jika terdapat pertanyaan terkait proposal, silakan menghubungi dr. Hardhantyo PhD melalui alamat email This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..

Mari berkolaborasi dan memperkuat ilmu pengetahuan di bidang kesehatan bersama PKMK UGM.

Proposal dapat diakses melalui link berikut

dokumen

 

 

 

Sub Topik 1

Hari 1: 30 November 2022

Kesiapan Transformasi Layanan Rujukan

Indonesian Healthcare Quality Network (IHQN) bekerja sama dengan universitas mitra Co-Host, serta didukung oleh Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM telah menyelenggarakan Forum Mutu IHQN Ke-18, pada Rabu (30/11/22). Forum mutu tahun ini mengangkat tema “Meningkatkan Kesiapan Adaptasi dalam Transformasi Layanan Kesehatan untuk Mutu dan Keselamatan Pasien yang Lebih Baik”. Subtopik pertama membahas tentang Kesiapan Transformasi Layanan Rujukan dengan menghadirkan tiga narasumber, yaitu Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., MPH., Ph.D; drg. Iing Ichsan Hanafi, MARS, MH; Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua; dan dimoderatori oleh Ibu Lucia Evi Indriarini, SE., MPH.

Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua selaku Ketua IHQN. Dalam sambutannya, Hanevi berharap dengan adanya forum mutu IHQN tahun ini, para peserta dapat mengambil pembelajaran untuk perencanaan transformasi layanan kesehatan tahun 2023 sehingga mutu pelayanan kesehatan di fasyankes primer ataupun di rumah sakit seluruh Indonesia dapat meningkat.

fm1 1Pembelajaran Mengenai Peningkatan Mutu oleh Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., MPH., Ph.D
Pada sesi pertama, Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., MPH., Ph.D membuka materi dengan menyampaikan bahwa dalam pekerjaan apapun ada dua tugas utama yang harus dilakukan, yaitu beban pekerjaan itu sendiri, serta pekerjaan untuk meningkatkan kualitas atau mutu dari pekerjaan tersebut, termasuk dalam penyediaan layanan kesehatan. Prof. Adi Utarini mengungkapkan, peningkatan mutu bukan semata-mata mengenai tentang model yang digunakan (misalnya ISO, gugus kendali mutu, atau Plan-Do-Study-Act (PDSA)), namun bagaimana kita dapat secara konsisten dan kontinyu menerapkan model tersebut.

Berbicara mengenai learning health system, penerapan sistem pembelajaran diharapkan dapat memberikan dorongan untuk melakukan peningkatan mutu. Dalam learning health system, ilmu pengetahuan, informatics (data-data), pola pemberian insentif, dan pembangunan budaya perlu diselaraskan untuk mencapai perbaikan dan inovasi yang berkelanjutan. Sistem pembelajaran juga harus menyediakan peluang, keamanan, serta mekanisme-mekanisme sehingga orang-orang dapat menyampaikan opini dan kreativitasnya secara bebas untuk memecahkan persoalan-persoalan terkait peningkatan mutu layanan kesehatan.

fm1 2Pengalaman Persiapan dan Penilaian Akreditasi Rumah Sakit oleh drg. Iing Ichsan Hanafi, MARS, MH.
Pada sesi kedua, drg. Iing Ichsan Hanafi, MARS selaku Direktur Regional PT. Medikaloka Hermina Tbk. sekaligus Ketua Umum Asosiasi RS Swasta Indonesia membagikan pengalamannya dalam persiapan dan penilaian akreditasi rumah sakit. Akreditasi rumah sakit dilaksanakan dengan mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ada enam (6) tahap yang dilakukan oleh Drg. Iing dan tim dalam persiapan akreditasi rumah sakit. Pada tahap pertama, dilakukan workshop STARKES dan workshop asesor internal. Pada tahap kedua, dilakukan bimbingan akreditasi oleh LIPA dan bimbingan akreditasi rumah sakit. Di tahap ketiga, dilakukan self-assesment dan telusur lapangan oleh rumah sakit; di tahap keempat, dilakukan monitoring progress skor SISMADAK oleh peer group yang berasal dari kepala-kepala departemen di korporat dan pemenuhan fasilitas daring. Memasuki tahap lima, dilakukan survei simulasi oleh surveyor internal, pengajuan survei, serta gladi resik dan technical meeting. Dan pada tahap terakhir, tentunya dilakukan survei akreditasi.

Drg. Iing menuturkan, peningkatan mutu rumah sakit merupakan tugas setiap individu sesuai dengan lingkup kerjanya masing-masing, dan hal ini masuk dalam penilaian kinerja. Setelah survei akreditasi selesai dilaksanakan, fase yang tak kalah penting adalah pasca akreditasi. Pada fase ini tetap dilakukan pengawasan dan pengendalian mutu secara rutin untuk mempertahankan apa yang telah dicapai saat akreditasi, guna menjaga sustainability mutu dan keselamatan pasien.

fm1 3Strategi Meningkatkan Efektivitas Akreditasi RS bagi Pengelola RS dan Regulator RS oleh Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua
Pada sesi terakhir, Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua menyampaikan mengenai strategi untuk meningkatkan efektivitas akreditasi rumah sakit. Beberapa penelitian menunjukan bahwa akreditasi adalah metode yang efektif untuk meningkatkan mutu, namun sebagian penelitian lainnya mengatakan tidak. Meskipun begitu, para peneliti sepakat bahwa akreditasi merupakan salah satu intervensi yang paling berpotensi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Pada pelaksanaan akreditasi, terdapat beberapa tantangan yang dihadapi oleh regulator ataupun pengelola rumah sakit. Tantangan bagi regulator seperti instansi pemerintah, BPJS Kesehatan, atau organisasi profesi berkaitan dengan standar akreditasi, lembaga penyelenggara akreditasi, serta program pelatihan bagi tim surveyor. Sementara itu, tantangan bagi pengelola rumah sakit di antaranya adalah bagaimana membangun budaya mutu agar seluruh pimpinan dan staf selalu siap dinilai kapan saja, tidak hanya pada jadwal akreditasi.

Dr. Hanevi menjelaskan bahwa strategi keberhasilan akreditasi rumah sakit dalam meningkatkan mutu dan keselamatan pasien bergantung pada staf, oleh karena itu diperlukan optimalisasi sumber daya manusia. Staf perlu memahami filosofi dan pendekatan akreditasi sebagai strategi peningkatan mutu dan penurunan risiko, memahami dan mampu menerapkan berbagai standar mutu dan keselamatan pasien sesuai akreditasi, serta mampu meningkatkan penerapan berbagai standar mutu dan keselamatan pasien.

Reporter: Salwa Kamilia C. H, S.Gz

 

 Materi dan video rekaman dapat diakses pada link berikut https://mutupelayanankesehatan.net/forummutu2022

 

 

 

Indonesian Healthcare Quality Network (IHQN)
Bekerja sama dengan Universitas Mitra Co-Host

Didukung Oleh:

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM

Menyelenggarakan

FORUM MUTU IHQN Ke-18

“Meningkatkan Kesiapan Adaptasi Dalam Transformasi Layanan Kesehatan
Untuk Mutu dan Keselamatan Pasien Yang Lebih Baik”

30 November- 1 Desember 2022

  Pengantar

Peningkatan mutu dalam pelayanan kesehatan memiliki sejarah panjang dan sejak akhir tahun 1990an, isu keselamatan pasien muncul sebagai tantangan utama pelayanan kesehatan secara global. Pelayanan yang bermutu dan aman tidak pernah terjadi karena kebetulan, namun hanya dapat terwujud dari keinginan yang kuat, upaya yang tulus, arahan yang cerdik dan pelaksanaan yang terampil (William A. Foster).

Hal di atas menjadi tantangan bagi pemerhati mutu layanan kesehatan dimana saat ini tenaga kesehatan maupun fasyankes diminta siap beradaptasi di tengah misi Kementerian Kesehatan RI untuk mentransformasikan layanan kesehatan dengan terus meningkatkan kapabilitas dan menjaga integritas layanan kesehatan untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang lebih baik, dengan tidak meninggalkan mutu dan keselamatan pasien.

Untuk melihat bagaimana transformasi sistem kesehatan mengedepankan mutu dan keselamatan pasien sehingga forum ini dikembangkan dalam kemitraan erat dengan mitra strategis daerah, bertujuan untuk mempertemukan para profesional kesehatan yang memiliki perhatian dan semangat untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pelayanan kesehatan mempelajari praktik-praktik terbaik terutama pengalaman dalam meningkatkan mutu layanan Kesehatan.

Berbeda dengan Forum Mutu IHQN tahun sebelumnya, dimana forum tahun ini dapat dilaksanakan secara hybrid dengan tetap mematuhi protocol kesehatan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka Forum Mutu IHQN tahun ini bertema “Meningkatkan Kesiapan Adaptasi Dalam Transformasi Layanan Kesehatan Untuk Mutu dan Keselamatan Pasien Yang Lebih Baik”. Forum Mutu IHQN Ke-18 akan terdiri dari kegiatan seminar, workshop, pameran poster dan studi banding.

  Peserta

Peserta yang diharapkan dapat ikut serta dalam Forum Mutu ini adalah:

  1. Pengelola fasilitas pelayanan kesehatan: Direktur/ Manajer RS, Kepala Puskesmas dan Pimpinan klinik dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya
  2. Regulator: Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, Organisasi profesi (IDI, POGI, HOGSI, IDAI, PPNI, IBI, dsb), lembaga asuransi/ pembiayaan kesehatan (BPJS Kesehatan, Jamkesda, Asuransi Kesehatan Swasta), lembaga sertifikasi/ akreditasi (KARS, KALK, ISO, MenPAN, Badan Mutu, dsb), LSM bidang kesehatan dan sebagainya
  3. Klinisi: Dokter spesialis, dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, penunjang medik, dsb
  4. Mahasiswa: S1, S2, Pendidikan dokter spesialis, S3
  5. Pemerhati mutu pelayanan kesehatan: Dosen, Peneliti, Konsultan

  Waktu Pelaksanaan Forum

Hari, tanggal : 30 November – 1 Desember 2022
Metode : Secara Hybrid
Tempat : Auditorium Tahir lantai 8, Gedung Pascasarjana Tahir, FK-KMK UGM, Jalan Farmako, Yogyakarta

  Pre-Forum

Pre Forum akan dilaksanakan pada 28-29 November 2022. Peserta dapat memilih salah satu:

  1. Kredensial, OPPE dan Rekredensial untuk tenaga medis, perawat dan tenaga kesehatan lain
  2. Integrasi satu sehat kedalam simrs karena diwajibkan dalam Permenkes 24 2022 tentang Rekam Medis dan dampaknya
  3. Penyusunan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)

Forum Mutu IHQN

Tanggal 30 November 2022
Pukul 09.00-12.00 (WIB) Pukul 13.00-16.00 (WIB)
Pukul Sub Topik: Kesiapan Transformasi layanan Rujukan Pukul Sub Topik: Kesiapan Transformasi layanan primer
08.40-09.00

Pembukaan Forum Mutu ke-18 oleh Ketua IHQN: Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS FISQua

VIDEO

   
09:00-09:10 Pengantar 13:00-13:10 Pengantar
09:10-09:50

Pembicara 1: Sistem Pembelajaran Untuk Peningkatan Mutu

Narasumber: Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc, MPH., Ph.D (Ketua Program Studi Doktor Ilmu Kedokteran dan Kesehatan FK-KMK UGM)

materi   video

13:10-13:50

Pembicara 1: Integrasi pelayanan kesehatan primer melalui penerapan care pathway

Narasumber: dr. Yanti Herman, S.H, M.H.Kes Direktur Pelayanan Kesehatan Primer

materi   video

09:50-10:30

Pembicara 2: Pengalaman persiapan dan penilaian akreditasi RS

Narasumber: drg. Ling Ichsan Hanafi, MARS (Hermina Hospital Group)

materi   video

13:50-14:30

Pembicara 2: Edukasi publik yang efisien dan efektif, dan tepat sasaran di layanan Primer

Narasumber: Wicaksono (Ndoro Kakung) - Praktisi Media Sosial

materi   video

10:30-11:10

Pembicara 3: Strategi meningkatkan efektifitas Akreditasi Rumah Sakit

Narasumber: Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS FISQua - Ketua IHQN

materi   video

14:30-15:10

Pembicara 3: Tata Kelola dan Sistem Pelaporan Puskesmas

Narasumber: dr. Sapta Eka Putra., MH.Kes (APKESMI)

materi   video

11:10-11:50 Diskusi: Lucia Evi Indriarini, SE, MPH 15:10-15:50 Diskusi: Eva Tirtabayu Hasri, S.Kep, MPH
Tanggal 1 Desember 2022
Pukul 09.00-12.00 (WIB) Pukul 13.00-16.00 (WIB)
Pukul Sub Topik: Kesiapan Transformasi Sistem Ketahanan Kesehatan Pukul Sub Topik:Kesiapan Transformasi Digital Kesehatan
09:00-09:10 Pengantar 13:00-13:10 Pengantar
09:10-09:50

Pembicara 1: Kebijakan Deteksi cepat Infeksi emerging

Narasumber: dr. Indra Kurnia Sari Usman, M.Kes (Surveilans dan Karantina Kemenkes RI)

materi   video

13:10-13:50

Pembicara 1: Rekam medis elektronik dan platform 1 sehat untuk menunjang mutu pelayanan kesehatan

Narasumber: Patota Putra Tambunan (Digital transformation office, Kemenkes RI)

MATERI   video

09:50-10:30

Pembicara 2: Best practice dalam penanganan infeksi emerging

Narasumber: Dwi Oktavia (Dinas Kesehatan DKI Jakarta)

materi   video

13:50-14:30

Pembicara 2: Strategi Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam Menghadapi Transformasi Digital Kesehatan

Narasumber: Dr. dr. Sri Mulatsih, Sp.A(K), MPH - Direktur Medik, Keperawatan, dan Penunjang, RSUP Dr. Sardjito

materi   video

10:30-11:10

Pembicara 3: Pencegahan dan pengendalian zoonosis (Pendekatan one health)

Narasumber: Prof. Dr. drh. I Wayan Tunas Artama (Dosen Fakultas Kedokteran Hewan, UGM)

MATERI   video

14:30-15:10

Pembicara 3: Transformasi Digital Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional

Narasumber: Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D, AAK (Direktur Utama BPJS Kesehatan)

materi   video

11:10-11:50 Diskusi: dr. Muh. Hardhantyo, MPH, FRSPH 15:10-15:50 Diskusi: dr. Aldylas Achmad Nursetyo, MS
11:50-12:00   15:50-16:00 16.20

Penutup Forum Mutu ke-18 oleh Ketua IHQN: Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS FISQua

video

REPORTASE KEGIATAN

 

LAPORAN KEGIATAN

 

Kontak Person

Pendaftaran : Indra Komala /081239756111/ This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Maria Lelyana / 082134116190 / This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. 

Sekretariat IHQN

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan keperawatan
Universitas Gadjah Mada
Gedung Litbang FK-KMK Jl. Medika Yogyakarta 55281