Learn, Connect, Growth | Tingkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Indonesia

Full pages

  Deskripsi

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM bekerjasama dengan Indonesian Healthcare Quality Network (IHQN) mengundang pemerhati mutu Se-Indonesia untuk mengikuti ISQua Internasional Conference ke-40 di Istanbul Lutfi Kirdar International Convention & Exhibition Center dengan tema “Health for People and Planet: Building Bridges to a Sustainable Future”.

  Kegiatan

Workshop di Indonesia free dan merupakan rangkaian kegiatan di Turki.

  1. Workshop Persiapan “Menjadi Individu Pembelajar“: Para peserta akan saling berdiskusi untuk bersama-sama mempersiapkan diri mengikuti konfrensi, membagi rencana dan proses pembelajaran, serta penyusunan laporan/rencana tindak lanjut. Kegiatan online Zoom, tanggal 16 September Tahun 2024 (satu minggu sebelum berangkat)
  2. Konferensi ISQUA “Menangkap Ide dan Inovasi Terbaru”: Para peserta akan mengikuti konfrensi selama 3 hari yang akan terbagi dari banyak tema dan sesi dengan narasumber dan pakar dari berbagai negara. Kegiatan onsite di Turki, tanggal 25-27 September Tahun 2024. Berbagai ide dan inovasi terbaru akan dibahas bersama antar peserta pada pertemuan informal di hotel saat makan malam.
  3. Tour Turki “Turkaegean, The Coast of Happiness”: Para peserta akan bersama-sama mengikuti tour hari tanggal 24 dan 28 September* (akan diinformasikan lebih lanjut)
  4. Workshop Pembelajaran “Effective Action Plan”: Para peserta akan kembali bertemu untuk membahas berbagai usulan kegiatan dan kebijakan peningkatan mutu pelayanan kesehatan baik di tingkat Fasyankes (melalui penyusunan RTL) maupun di tingkat nasional. Indonesia (melalui penyusunan policy brief. Kegiatan online Zoom, tanggal 7 Oktober Tahun 2024 (1 minggu setelah kembali ke Indonesia)

   Jadwal Perjalanan

Tanggal 23 September Berangkat dan tanggal 29 September Kembali ke Indonesia

  Tim Fasilitator

  1. Dr. dr. Hanevi Djasri, MARS, FISQua
  2. Eva Tirtabayu Hasri, S.Kep, MPH

  Peserta Kegiatan

Direksi Rumah Sakit, Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit dan Klinisi di Rumah Sakit.

Telah bergabung Direktur Medis RSUP dan RS Swasta, dan Tim Mutu RSUP

  Biaya 

No Rekening : 9888807171130003
Nama Pemilik : Online Course/ Blended Learning FK UGM
Nama Bank : BNI
Alamat : Jalan Persatuan, Bulaksumur Yogyakarta 55281

  • Paket Rp. 50.000.000,- (2x Workshop di Indonesia, 2 hari konferensi ISQua, 2 hari tour)
  • Paket Rp. 59.000.000,- (2x Workshop di Indonesia, 3 hari konferensi ISQua, 2 hari tour)

*Harga berlaku sampai tanggal 30 Agustus 2024
Biaya sudah termasuk transportasi PP ke Turki, akomodasi, workshop dan konferensi.

Link pendaftaran

 

 

Narahubung

Eva Tirtabayu Hasri, S.Kep, MPH
No. Telp 0823-2433-2525
Email This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. 

Anantasya Noviana (Teknis)
Tekp. 0821-1616-1620

 

 

Kerangka Acuan Kegiatan

Supervisi Kegiatan Request for Proposals (RFP):
Collaboration and Partnership In Addressing Public Health Challenges After The Pandemic

Program INSPIRASI
(Improving Quality of Disease Preparedness, Surveillance, and Response in Indonesia)

Diselenggarakan oleh: PKMK FK-KMK UGM
Bekerjasama dengan: CDC USA

Latar Belakang

Pada 11 Maret 2020, WHO mendeklarasikan pandemi COVID-19, setelah dua bulan sebelumnya dideklarasikan sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Dalam kurun waktu satu tahun, jumlah kematian akibat COVID-19 mencapai 1.8 juta jiwa dan jumlah ini semakin meningkat, hingga pada Maret 2023, WHO mencatat jumlah kematian global akibat COVID-19 mencapai setidaknya 6.8 juta jiwa, dengan lebih dari 761 juta kasus terkonfirmasi di seluruh dunia.

Indonesia merupakan salah satu episentrum global untuk COVID-19. Pada Maret 2023, jumlah penduduk Indonesia yang terinfeksi COVID-19 melampaui 6.7 juta jiwa, dengan total kematian mencapai 161 ribu jiwa. Pandemi COVID-19 telah menunjukkan berbagai kelemahan sistem kesehatan di Indonesia dimana sangat rentan pada ancaman kesehatan dari luar. COVID- 19 juga menunjukkan betapa pentingnya interoperabilitas digital antar sistem aplikasi kesehatan dan kebutuhan yang untuk merespons penyakit dalam keadaan darurat. Beberapa kesenjangan yang muncul diawal pandemi yakni rumah sakit yang kewalahan menghadapi lonjakan pasien COVID-19, sumber daya medis dan lokasi tes yang tidak mencukupi serta kekacauan pada perhitungan jumlah kasus COVID-19, jumlah APD yang tidak mencukupi untuk tenaga kesehatan, serta kesenjangan akses pada populasi yang rentan. Kelemahan ini menyebabkan tingginya risiko infeksi dan tingkat kematian yang lebih tinggi di pada populasi rentan, yaitu orang tua dan mereka yang memiliki penyakit penyerta.

Pandemi COVID-19 di Indonesia juga menunjukkan bahwa tidak mungkin satu lembaga bekerja sendiri untuk mengelola bencana kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan, selaku pimpinan di sektor kesehatan, tidak mungkin mampu untuk mencegah dan menangani penyakit zoonosis seorang diri, karena penanganannya membutuhkan peran dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui pendekatan One Health. Maka dari itu salah satu aspek yang menjadi tujuan besar dari kegiatan ini adalah untuk mampu meningkatkan kolaborasi lintas sektor, lintas lembaga dalam menghadapi tantangan permasalahan kesehatan di masa depan.

Kegiatan penelitian dalam rangka "Request for Proposal: Collaboration and Partnership in Addressing Public Health Challenges After the Pandemic" telah mulai dilaksanakan. Supervisi pelaksanaannya perlu dilakukan untuk memastikan pelaksanaannya sesuai dengan protokol.

Tujuan

  1. Memastikan penelitian dilaksanakan sesuai dengan metode yang telah disetujui
  2. Menilai progres penelitian dan mengidentifikasi masalah atau kendala yang timbul
  3. Memastikan penelitian sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
  4. Melakukan evaluasi terhadap data penelitian dan keuangan penelitian.

Waktu dan Detail Pelaksanaan Kegiatan

Hari, tanggal : Senin-Rabu, 18-20 September 2023
Waktu : 08.00 - 16.00 WITA
Tempat : Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah

Waktu Agenda
Senin, 18 September 2023
08.00 - 09.00 Pertemuan di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah
09.00 - 10.00 Laporan kemajuan Penelitian
10.00 - 11.00 Perjalanan menuju Lokasi Penelitian
11.00 - 16.00 Supervisi enumerator
Selasa, 19 September 2023
08.00-11.00 Pengecekan data
11.00-16.00 Laporan penggunaan anggaran
Rabu, 20 September 2023
08.00 - 11.00 Pengecekan data
11.00 - 12.00 Penutupan

 

Waktu dan Detail Pelaksanaan Kegiatan

Hari : Kamis-Sabtu, 21-23 September 2023
Waktu : 08.00 - 16.00 WITA
Tempat : Universitas Halu Oleo

Waktu Agenda
Kamis, 21 September 2023
08.00 - 09.00 Pertemuan di Universitas Halu Huleo
09.00 - 10.00 Laporan kemajuan Penelitian
10.00 - 11.00 Perjalanan menuju Lokasi Penelitian
11.00 - 16.00 Supervisi enumerator
Jumat, 22 September 2023
08.00-11.00 Pengecekan data
11.00-16.00 Laporan penggunaan anggaran
Sabtu, 23 September 2023
08.00-11.00 Pengecekan data
11.00-12.00 Penutupan

 

 

Kerangka Acuan Kegiatan

Pertemuan Sosialisasi dan Pelatihan Enumerator Evaluasi Penerapan Kode ICD-10 dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon Penyakit Menular dengan Potensi Wabah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Program INSPIRASI
(Improving Quality of Disease Preparedness, Surveillance and Response in Indonesia)

Diselenggarakan oleh: PKMK FKKMK UGM
Bekerjasama dengan: Kemenkes RI dan CDC

  Pendahuluan

International Health Regulation yang dimulai pada tahun 2005 merupakan sebuah kerangka hukum yang dikembangkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai reaksi terhadap bencana pandemi yang sebelumnya pernah melanda Eropa. Kerangka ini juga menentukan standar yang akan digunakan dalam menentukan apakah insiden tersebut memenuhi syarat sebagai “darurat kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian seluruh dunia” atau “public health emergency of international concern.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia dengan pendampingan dari WHO dan Center for Disease Control and Prevention US (CDC US) telah membangun Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon(SKDR) pada tahun 2009. Indonesia termasuk negara yang mengikuti IHR dalam menanggapi ancaman mumum seperti Influenza-A musiman serta penularan infeksi baru seperti Severa Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan penyakit yang baru muncul seperti COVID-19.

Terdapat 24 penyakit infeksi menular yang dilaporkan secara mingguan ke dalam aplikasi SKDR yang didasarkan kepada algoritma yang telah ditetapkan oleh Tim Kerja Surveilans, Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan. Algoritma tersebut mudah dipahami oleh tenaga kesehatan dengan latar belakang klinis seperti dokter umum, namun seringkali tenaga unit pelapor ke dalam aplikasi SKDR merupakan seorang tenaga surveilans tanpa pengetahuan klinis 1. Beberapa puskesmas juga dilaporkan mulai menggunakan kode ICD-10 yang diinput oleh dokter umum ke dalam rekam medis sebagai acuan untuk melakukan pelaporan surveilans mingguan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat standar yang berbeda yang digunakan oleh puskesmas dalam menentukan kategori penyakit yang akan dilaporkan.

Pelaporan surveilans harus dipastikan terstandar dan seragam dari unit pelapor sehingga dapat memberikan data yang berkualitas. Data yang berkualitas sangatlah penting dalam menentukan KLB di berbagai tingkatan dan dalam analisis surveilans untuk mencegah terjadinya KLB di masa depan. Berbagai cara dapat dilakukan untuk memastikan pelaporan terstandar, salah satunya adalah menggunakan kode klasifikasi penyakit. Kode klasifikasi penyakit yang banyak digunakan saat ini adalah International Classification of Disease versi 10 atau ICD-10 yang juga digunakan oleh BPJS Kesehatan untuk klaim asuransi Jaminan Kesehatan Nasional.

PKMK FKKMK UGM bekerja sama dengan CDC Indonesia pada bulan September 2022 – Desember 2022 telah melakukan uji validasi kode ICD-10 dengan melibatkan dinas kesehatan kabupaten/kota dan puskesmas di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Maluku Utara. Untuk meningkatkan kualitas pelaporan dan data SKDR, maka diperlukan sosialisasi kepada dokter klinisi dan petugas surveilans di puskesmas sebagai unit pelapor.

Penggunaan kode ICD-10 untuk SKDR telah diimplementasi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sejak April 2023. Sosialisasi bagi dokter umum dan petugas surveilans di puskesmas-puskesmas di wilayah DIY telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juli tahun 2023. Evaluasi penggunaan kode ICD-10 dalam algoritma sistem kewaspadaan dini dan respon di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta perlu dilakukan untuk mengetahui efektivitas dan kualitas data laporan SKDR sebagai acuan dan bahan pertimbangan bagi provinsi lain.

  Tujuan Pertemuan
  1. Paparan rencana evaluasi penggunaan kode ICD-10 dalam sistem Kewaspadaan Dini dan Respon penyakit menular dengan potensi wabah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
  2. Menentukan waktu kunjungan kegiatan evaluasi pada puskesmas terpilih
  3. Diskusi dengan dinas kesehatan dan puskesmas terkait tindak lanjut rencana evaluasi di puskesmas sasaran
  Peserta Kegiatan
No. Instansi / Jabatan Jumlah Orang
1. Bidang P2P Dinas Kesehatan Provinsi DI.Yogyakarta 2
2. Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman 1
3. Bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta 1
4. Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul 1
5. Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo 1
6. Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Gunung Kidul 1
7. Kepala Puskesmas Kotagede 1 1
8. Kepala Puskesmas Umbulharjo 1 1
9. Kepala Puskesmas Godean 1 1
10. Kepala Puskesmas Mlati 2 1
11. Kepala Puskesmas Sedayu 1 1
12. Kepala Puskesmas Kasihan 1 1
13. Kepala Puskesmas Kokap 1 1
14. Kepala Puskesmas Girimulyo 1 1
15. Kepala Puskesmas Playen 1 1
16. Kepala Puskesmas Semin 1 1
17. PKMK FKKMK UGM 6
18. CDC Country Office Indonesia 2 -3
19. Enumerator Evaluasi 12

 

  Jadwal Kegiatan

Hari, tanggal : Kamis, 5 Oktober 2023
Waktu : 09.00 - 15.00 WIB
Tempat : H-Boutique Hotel Jogjakarta Jl. Prof. Herman Yohanes No.1, Terban,
Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55223

  Waktu Agenda
Waktu Agenda Pemateri
08.00 – 09.00 Registrasi  
09.00 – 09.10 Pembukaan dan sambutan
  1. PKMK FKKMK UGM
  2. Dinas Kesehatan Provinsi DIY
09.10 - 09.25

Paparan rencana evaluasi penerapan kode ICD-10 dalam kewaspadaan dini dan respon penyakit menular potensi wabah di Provinsi DI Yogyakarta

materi   lembar balik

PKMK UGM
09.25 - 09.40 Paparan Instrumen Evaluasi Penerapan Kode ICD-10: kuesioner survei dan rencana kunjungan untuk melihat rekam medis PKMK UGM
09.40 - 11.30 Diskusi  
11.30 - 11.45 Penutupan Sesi Sosialisasi  
11.45 - 12.45 Istirahat  
12.45 - 13.00 Registrasi Pelatihan Enumerator PKMK UGM
13.00 – 13.20 Paparan Rencana Evaluasi Penerapan Kode ICD-10 dalam Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons Penyakit Menular Potensi Wabah di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta PKMK UGM
13.20 – 14.00 Petunjuk Teknis Audit Rekam Medis sebagai Evaluasi Penerapan Kode ICD-10 PKMK UGM
14.00 – 14.50 Diskusi dan Tanya Jawab  
14.50 – 15.00 Penutupan  

 

 

 

22 - 25 Agustus 2023

No Nama Instansi Peran
1 Vensiana K. Lebang, SKM., M.Kes Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel Panitia Penyelenggara
2 Fajar Qadri, S.Kep., Ns
3 A.Akhirulla, Amd.Kom
4 Nur Syamsul, SKM, M.Kes Dinas Kesehatan Kota Makassar
5 Kurniaty Idris, SKM
6 Muhajirah Nursin, SKM., M.Kes Dinas Kesehatan Kabupaten Maros
7 Andi W. Padauleng, SKM
8 Annur Hikmah Basri, SKM
9 Zakiah Darajat, SKM, M.Kes, MH. Kes Dinas Kesehatan Kota Makassar Evaluator
10 Hasan Rahim, S.Kep, Ns, MARS Dinas Kesehatan Kabupaten Maros
11 dr. Alghazali Samapta, MARS, MH (Kes) Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes
12 Ardadi, S.Farm., M. Kes Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel
13 Indra Dwinata, SKM.,MPH FKM UNHAS Observer
14 Awaluddin L.,SKM.,M.Kes PAEI Prov. Sulsel
15 Muhammad Ramli, S.Kep. Ns. M.Kep PPNI Prov. Sulsel
16 Rahmat Jaya, SKM., M.Kes Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel Pemain
17 Ira Ekawati, SKM
18 Maryam Huda, SKM., M.Kes
19 Hj. Mardiah, SKM., M.Kes
20 Muhammadong, SKM., M.Kes
21 Ansar, SKM., M.Adm.Kes
22 Fitriani, SKM., M.Kes
23 Fatimah Rasyid, SKM., M.Kes
24 Hariyanto, SKM.,M.Tr.Adm.Kes
25 Firda Kurnia, SKM
26 Surya Aswar, SKM
27 drg. Apriani
28 Al-Gazali Bakri, SKM
29 Tris Soepriyati
30 M. Husaen
31 Darwis, SKM
32 A. Jusmawati, SKM., M.Kes
33 Askariadi Pusat Krisis Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel
34 Ns. Muh. Arif, S.Kep
35 Apt. Hendra, S.Si
36 Ns. Sri Muliana, S.Kep
37 St. Saadatur Rahmayaini, SKM
38 Syahrir
39 dr. Andi Mariani, MH.Kes Dinas Kesehatan Kota Makassar
40 drg. Andri Anwar Zainuddin, S.Kg, M.Kes
41 Pasmawati
42 Chabybye Rusly, SKM
43 Ina Mutmainah Dahlan, SKM. M.Kes
44 Asrianto Baharuddin, S.Farm, Apt
45 Sulha Kuba, SKM, M.Kes
46 Rosyidah Thamrin, SKM, M.Tr.Adm.Kes
47 Nur Isnawati, SKM
48 Hadira, S.Kep., Ns., M.Kep
49 dr. H. Rudianto Joto. M.Kes Puskesmas Tabaringan Kota Makassar
50 A. St. Huzaimah A. Abdullah, SKM
51 Suriyani, S.Tr. Kes
52 dr. H. Muhammad Yunus, S.Ked, M.Kes Dinas Kesehatan Kabupaten Maros
53 dr. H. Mohammad Faisal Rizal
54 Hj. Rusnawari, SKM
55 Lakatutu, SKM, MM
56 Nurhayati, S.Sos
57 Idriani Idrus, SP
58 Rahmatullah, SKM
59 Irwan, SKM., M.Kes
60 Muhammad Amin, S, SiT
61 Herlina Susanti Bahar, SKM
62 dr. Irmawaty Haeruddin BBLK Makassar
63 dr. H. Hendra Saputra Hamka, S.Ked Puskesmas Mandai
64 Reski Wulandari, S.KM
65 Sudirman C, AMAK
66 Agus Supriyanto, S.K.L RSAU Dody Sardjoto
67 Muh. Ihsan Budiman, Amk
68 La Ode Arsina, Amd Kep Rumkital Jala Ammari
69 Abd Gafur, S.Pd., M.Pd BPBD Kota Makassar
70 drh. Risky Yuniarti Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulsel
71 drg. Rahmi Azis, MARS RSUD Daya Kota Makassar
72 Achmad Taufan BPBD Kab Maros
73 Yulce Rakkang, SKM., M.Kes BTKLPP Makassar
74 H. Andi Ali Resa, SKM, M.Kes KKP Kelas I Makassar
75 Tubianto Anang Zulfikar, SKM
76 dr. H. Abbas Zavey Nurdin , Sp.Ok, MKK
77 Hilda Adriati Malik, SKM